Campursalam, Parakan (04/08/2024) – Pemberdayaan mengenai budaya literasi di berbagai daerah dapat dipertanyakan keberadaannya. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata KKN TIM II Universitas Diponegoro berhasil menciptakan ruang literasi baru, perpustakaan sederhana “Pojok Baca” sebagai sarana pengembangan kesadaran paham literasi bagi masyarakat terkhusus kategori usia dini. Program kerja ini tidak hanya sekadar membangun fisik perpustakaannya, namun juga menanamkan minat baca di kategori anak usia dini. Perpustakaan sederhana “Pojok Baca” dibentuk di TPQ Dukuh Desa Campursalam sebagai cikal bakal yang diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran oleh masyarakat sekitarnya.
Eksistensi budaya literasi di setiap daerah tentu memiliki keberagaman. Mengingat beberapa kasus yang mengorbankan moral anak-anak ketergantungan dengan gawai, mahasiswa KKN Undip mencoba memantik ruang literasi kepada anak-anak TPQ di Dukuh. Perpustakaan ini dapat menjadi ajang literasi yang dapat dipergunakan untuk mengisi ruang di sela-sela proses belajar mengaji.
Pada umumnya, perpustakaan merupakan tempat yang notabennya dikunjungi. Perpustakaan relatif menjadi tempat yang dapat ditemukan pada instansi akademik saja. Namun mahasiswa KKN TIM II Undip kali ini memiliki cetusan berbeda dengan mengadakan perpustakaan yang datang kepada pembacanya. Memberi serta menumbuhkan pengetahuan tentang pentingnya kesadaran literasi sejak usia dini dan mengajak antusiasme orang tua yang diwakilkan oleh pengajar TPQ untuk membangkitkan semangat belajar yang seru nan kreatif. Proses belajar tidaklah menjadi kegiatan yang monoton di mata anak-anak. Sembari menunggu waktu mengaji, anak-anak dapat memanfaatkan koleksi buku yang disediakan di perpustakaan yang telah dibentuk.
Terbentuknya perpustakaan sederhana “Pojok Baca” di TPQ Dukuh merupakan hasil kerja sama mahasiswa KKN dengan pengurus TPQ meliputi pengajar serta warga setempat. Dalam proses penggiatan perpustakaan ini, mahasiswa KKN membuka kesempatan kerjasama kepada penerbit, komunitas, bahkan perorangan yang ingin menyumbangkan koleksi buku bacaannya. Buku yang berhasil diperoleh akan menjadi koleksi berjalannya perpustakaan.
Pada pembentukan perpustakaan ini, mahasiswa KKN juga membentuk kaderisasi yang akan menindaklanjuti berjalannya perpustakaan berlangsung. Kader yaitu dari pengajar, akan diberikan buku pegangan berupa logbook yang digunakan sebagai pencatatan peminjaman buku. Setiap buku yang dipinjam akan dicatat dengan rapi oleh kader yang sudah dibentuk. Buku data peminjaman ini merupakan sebuah kedisiplinan untuk menciptakan perpustakaan berkelanjutan. Di bentuknya kader di sini sebagai bentuk pendampingan secara nyata yang mewakilkan orang tua anak-anak di saat berjalannya kegiatan belajar mengaji.
Perpustakan akan menjadi sebuah tempat riang gembira di tangan kader yang inovatif. Membentuk wadah yang mampu menghadirkan kenyamanan bagi para pembaca bahkan memberikan kesan kreatif apabila dihubungkan dengan belajar mengajar seperti mengaji. Anak-anak akan merasa waktunya terpakai dengan maksimal tidak seperti hari-hari sebelumnya. Dengan datangnya perpustakaan ke tempat anak-anak belajar mengaji, sangat diharapkan anak-anak memanfaatkan kesempatan literasi dengan bijak dan tertib. Tentu jika dijalankan dengan inovatif serta antusiasme anak-anak kepada bahan bacaan yang telah disediakan akan menumbuhkan kesadaran literasi yang akan menjauhkan ank dari hal-hal negatif.
Program kerja monodisiplin “Literasi sebagai Aksi Membentuk Individu Cerdas, Ceria, serta Cermat Bermasyarakat” berharap penuh akan menghadirkan sumbangsih generasi emas di masa mendatang. Budaya literasi di penjuru daerah harus ditingkatkan bagaimanapun caranya, salah satunya dengan kegiatan-kegiatan kecil seperti ini. Melatih retorika merupakan kesadaran sejak dini yang harus dioptimalkan para orang tua kepada anaknya. Literasi tidak hanya dibutuhkan usia dewasa, melainkan sesuatu kewajiban yang sudah harus melekat pada tumbuh kembang anak. Semoga dengan pelatihan kecil ini memberikan dampak yang mumpuni kepada para penikmat literasi. Kegiatan kecil pasti akan menjadi besar bilamana kesadaran hadir berjalan bersama.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook