Campursalam, Parakan (04/08/2024) – Memiliki ketertarikan dengan sosial, bagaimana jika perpustakaan sebagai jembatan kreatifitas anak-anak belajar? Hal ini tentu akan menjadi sebuah kegiatan positif bilamana terlaksana dengan tertata. Melihat antusiasme anak-anak kepada proses belajar mengaji di setiap dusun Desa Campursalam membuat satu faktor utama kegiatan ini dicetuskan. “Pelatihan Kreatifitas Retorika Anak dengan Kegiatan Reading Club” melibatkan antusiasme anak usia dini. Mengapa harus usia dini? Beragam kasus rendahnya literasi di berbagai penjuru daerah merupakan faktor kedua yang menjadikan kegiatan ini teguh terbentuk.
Desa Campursalam merupakan satu desa di Kecamatan Parakan dengan data kependudukan cukup tinggi termasuk usia dini. Sebagai bentuk kepedulian dengan literasi, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro berupaya membentuk kesadaran retorika kepada anak usia dini di Desa Campursalam. Berlatar belakang jurusan Sastra Indonesia, Abib Abdullah Ardiansyah salah satu mahasiswa KKN TIM II Undip mencoba memantik anak-anak untuk aktif di dalam dunianya dengan memanfaatkan perpustakaan sederhana “Pojok Baca” di TPQ Dusun Dukuh. Kegiatan ini mengajak anak-anak TPQ untuk mengenal lebih jauh tentang kepercayaan yang ada di dalam diri mereka.
Tidak hanya memupuk semangat anak-anak TPQ, mahasiswa KKN juga membentuk pengetahuan mengenai efisiensi kegiatan yang memberi kesan interaktif kepada anak-anak yang dapat diterapkan pengajar. Kegiatan ini berjalan di waktu TPQ berlangsung di antara waktu salat maghrib sampai salat isya yang bertujuan sebagai bentuk efisiensi anak-anak agar tertib dan memanfaatkan waktu luang mereka untuk melatih kepercayaan dirinya di waktu yang disediakan.
Saat kegiatan berlangsung, anak-anak akan disuguhi dengan cerita sederhana seperti cerita rakyat sebagai bentuk dasar cerita yang mereka sering temukan. Sembari memberikan pengalaman berkesan di waktu TPQ berlangsung, anak-anak akan dilatih menjadi pribadi yang interaktif serta inovatif. TIM KKN Undip Desa Campursalam akan memantik anak-anak TPQ unjuk gigi di hadapannya dan teman-temannya, memberi pertanyaan dan mengajak senda gurau. Berbekal buku cerita, TIM KKN Undip mengajak anak-anak membuka pengenalan mereka dengan cerita yang mereka ketahui. Mereka menyuguhkan cerita terlebih dahulu dan memberi pertanyaan atas apa yang sudah diceritakan. Dengan demikian, anak tersebut akan merasa terpantik untuk bercerita. Setiap anak yang berani menjawab atau bahkan bercerita akan diberikan apresiasi walau hanya berupa jajanan sederhana.
Pada dasarnya, dunia anak merupakan dunia yang tidak jauh dengan kegiatan bermain. Namun di dalam dunia bermainnya, alangkah lebih berkesan jika diisi dengan belajar yang menjadikan kesan bermain anak lebih kreatif. Kegiatan ini dapat membantu anak kategori usia dini untuk menajamkan kepercayaan diri yang mereka miliki sebagai hal yang sudah selayaknya digali.
Maraknya kasus moral anak di luar kegiatan belajar mengajar seperti distraksi gadget akan melahirkan anak terancam di masa depannya. Hal tersebut akan mengorbankan ketertarikan daya berpikir bahkan kepekaan anak terhadap sekitar. Jika dibiarkan begitu saja, anak akan cenderung acuh kepada masa depannya. Peran orang tua dalam hal ini cukup sentral melihat orang tua merupakan pengenalan utama di dunia anaknya. Mahasiswa KKN TIM II Undip berupaya mewujudkan lingkup belajar yang riang dan berkesan. Reading club atau komunitas baca yang sering diartikan sebagai wadah diskusi para penikmat literasi ini mereka kenalkan kepada anak usia dini guna memupuk kesadaran kreatifitas literasi.
Abib sebagai mahasiswa Sastra Indonesia mewujudkan kegiatan “Pelatihan Kreatifitas Retorika Anak melalui Kegiatan Reading Club” sebagai bentuk upaya melestarikan kepercayaan diri yang memang seharusnya ada di dalam diri anak. Hal itu ia upayakan dengan pengenalan dunia literasi retorika kepada anak usia dini di TPQ Dukuh Desa Campursalam. Harapannya, kegiatan ini akan tetap terlaksana dan banyak melahirkan kesadaran orang tua untuk tetap membimbing anak menciptakan kepercayan dirinya. Kader yang sudah dibentuk dalam kegiatan ini sangat diharapkan keikutsertaannya dalam tindak lanjut kegiatan reading club kedepannya.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook